Malaysia: Pihak Asing Menambah Kepemilikan Mereka Atas Aset Domestik – UOB

Ekonom Senior Julia Goh dan Ekonom Loke Siew Ting dari UOB Group menilai kinerja terkini dari cadangan devisa dan portofolio asing di Malaysia.

Poin-poin Penting

"Asing membeli lebih banyak surat utang dalam mata uang MYR di bulan pertama tahun ini (Jan 2023: +MYR0,5 miliar, Des 2022: -MYR0,9 miliar) yang sebagian besar terkonsentrasi pada obligasi pemerintah. Akan tetapi, pihak asing tetap melakukan penjualan bersih atas ekuitas selama 5 bulan berturut-turut meskipun dengan jumlah yang lebih kecil (Jan 2023: -MYR0,3 miliar, Des 2022: -MYR1,4 miliar). Secara keseluruhan, pihak asing menjadi pembeli bersih instrumen portofolio Malaysia sebesar MYR0,2 miliar di Jan 2023 (Des 2022: MYR2,2 miliar)."

"Kepemilikan asing atas obligasi pemerintah naik MYR2,7 miliar menjadi MYR228,9 miliar (atau 22,1% dari total obligasi yang beredar). Hal ini disebabkan oleh pembelian bersih yang lebih tinggi atas Surat Utang Negara Malaysia (MGS, + MYR1,3 milyar) dan Surat Berharga Investasi Pemerintah (GII, + MYR1,4 milyar). Pihak asing menjual lebih banyak obligasi pemerintah Malaysia, termasuk T-bills Islami (-MYR1,7 miliar) dan T-bills konvensional (-MYR0,5 miliar)."

"Cadangan devisa Bank Negara Malaysia (BNM) naik 0,5 miliar Dolar AS di bulan Januari 2023 menjadi 115,2 miliar Dolar AS. Ini menandai level cadangan devisa tertinggi sejak Maret 2022. Cadangan devisa ini cukup untuk membiayai 5,3 bulan impor barang dan jasa dan 1,0 kali dari total utang luar negeri jangka pendek. Posisi net short BNM dalam FX swap melebar sebesar USD0,4 miliar menjadi USD26,4 miliar (atau 23,0% dari cadangan devisa) pada akhir Desember 2022, yang merupakan level tertinggi dalam catatan."