Back

IHSG Masih Berkutat di Dalam Pola Segitiga karena Tidak Ada Pendorong yang Signifikan

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak loyo, diperdagangkan di sekitar 7.338.
  • Bank Indonesia masih mempertahankan tingkat suku bunganya di 6% demi menjaga stabilitas perekonomian.
  • Para pedagang memantau Indeks Manajer Pembelian (IMP) Global S&P AS yang akan dirilis malam ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka melemah di 7.334,54, dan pada saat berita ini ditulis harga sedang bergerak di sekitar level 7.338,01. Pada akhir perdagangan kemarin IHSG ditutup dengan penurunan ke 7.349,02.

Menurut laporan yang dipublikasikan di situs Bank Indonesia (BI), Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Februari 2024 memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga BI sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. Keputusan mempertahankan tingkat suku bunga BI pada level 6,00% itu tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang mendukung stabilitas, yaitu untuk penguatan stabilisasi kurs Rupiah serta langkah pencegahan dan pandangan ke depan untuk memastikan agar inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada tahun 2024. Keputusan BI tersebut tidak menjadi pendorong pada sentimen untuk menciptakan arah tren yang baru dalam IHSG.

Menurut risalah rapat FOMC pada pertemuan bulan Januari, para pejabat The Fed setuju bahwa suku bunga di AS kemungkinan telah mencapai puncaknya dan menambahkan bahwa suku bunga tidak dapat diturunkan sampai mendapatkan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi kembali ke target bank sentral di 2% secara berkelanjutan. Para pengambil kebijakan utama The Fed masih khawatir bahwa diperlukan waktu lebih lama dari prakiraan agar inflasi kembali ke targetnya. Menurut CME FedWatch Tool, saat ini peluang pemangkasan di bulan Juni sebesar 25 basis poin (bp) sebesar 50,7%.

Selanjutnya hari ini, para pedagang akan memantau Indeks Manajer Pembelian (IMP) Global S&P AS untuk bulan Februari yang dirilis pukul 14:45 GMT/21:45 WIB.

IHSG Masih Terjebak di Dalam Pola Segitiga Simetris

Harga IHSG pada grafik harian masih menunjukkan bahwa harga bergerak di dalam kisaran perdagangan yang semakin sempit, diperdagangkan dalam pola segitiga simetris. Sentimen bullish saat ini melemah dengan Relative Strenght Index (RSI) berada di sekitar level 58, walaupun masih ada sedikit ruang bagi harga untuk bergerak naik sebelum RSI mencapai wilayah jenuh beli, namun pergerakan harga tampaknya terhambat oleh tepian atas (garis berwarna hijau toska) dari pola segitiga simetris yang ditunjukkan di dalam grafik harian. Hingga saat ini harga belum berhasil mencapai resistance tangguh di puncak 5 Januari di 7.403,57 sehingga harga lebih cenderung turun dan berpotensi mencapai level support terdekat di 7.270-an dalam jangka pendek. Namun, bila harga mampu menembus 7.403,57, harga berpeluang mencapai level tertinggi 1 September 2022 di 7.377,49 dan mencetak tertinggi baru sepanjang masa.

Grafik harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

 

Dolar Australia Menguat karena Membaiknya IMP Jasa Australia dan Melemahnya Dolar AS

Dolar Australia (AUD) memperpanjang kenaikan beruntun pada hari Kamis yang dimulai pada tanggal 14 Februari. Momentum positif ini didorong oleh data awal Indeks Manajer Pembelian (IMP) Australia yang menggembirakan. Data tersebut mengindikasikan kembalinya pertumbuhan aktivitas sektor swasta di bulan Februari, menandai berakhirnya penurunan selama lima bulan, terutama didorong oleh ekspansi yang kuat di sektor jasa. Namun, sektor manufaktur mengalami kesulitan karena kenaikan suku bunga, yang menyebabkan pe
আরও পড়ুন Previous

Survei RBNZ: Ekspektasi Inflasi Rumah Tangga Dua Tahun Selandia Baru Terlihat Naik ke 3,2%

Ekspektasi inflasi selama dua tahun untuk rumah tangga di Selandia Baru (NZ) terlihat naik ke 3,2%, dibandingkan dengan pertumbuhan 3,0% yang diprakirakan sebelumnya, survei terbaru yang dilakukan oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menunjukkan pada hari Kamis.
আরও পড়ুন Next