USD/INR Diperdagangkan dengan Kenaikan Tipis, Didukung oleh Permintaan Dolar AS

• Rupee India melemah di awal sesi Asia hari Selasa.
• Permintaan USD di akhir bulan dan harga minyak mentah yang lebih tinggi membebani INR.
• Para pedagang menunggu Kepercayaan Konsumen AS bulan Agustus dari CB menjelang peristiwa penting akhir pekan ini.

Rupee India (INR) diperdagangkan dengan catatan yang lebih lemah pada hari Selasa. Permintaan Dolar AS (USD) dari bank-bank lokal dan perusahaan-perusahaan selama akhir bulan, dan lonjakan harga minyak mentah kemungkinan akan membatasi kenaikan mata uang lokal. Di sisi lain, kenaikan pasangan mata uang ini mungkin terbatas karena pernyataan dovish dari Ketua The Federal Reserve (The Fed) AS Jerome Powell di Simposium Jackson Hole, yang telah memicu kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih dalam pada pertemuan bulan September.

Para investor akan mengawasi Kepercayaan Konsumen AS dari Conference Board untuk bulan Agustus pada hari Selasa. Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang disetahunkan untuk kuartal kedua (Q2) dan data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) akan diawasi dengan ketat pekan ini. Di India, PDB Triwulanan untuk kuartal pertama akan dipublikasikan pada hari Jumat.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India tetap Rentan di Tengah Faktor dan Tantangan Global

• "Kami memprakirakan Rupee akan diperdagangkan dengan sedikit bias positif pada sentimen risiko global di tengah-tengah pernyataan The Fed yang dovish dan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed di bulan September. Namun, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kenaikan harga minyak mentah dapat membatasi kenaikan tajam ini," kata Anuj Choudhary, Analis Riset di Sharekhan oleh BNP Paribas.
• Pertumbuhan ekonomi India kemungkinan berekspansi dengan laju paling lambat dalam setahun pada kuartal April-Juni karena pengeluaran pemerintah yang lebih rendah, menurut sebuah jajak pendapat Reuters.
• Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Senin bahwa "waktunya telah tiba" untuk memangkas suku bunga, kemungkinan dimulai dengan penurunan seperempat poin persentase dalam biaya pinjaman, demikian menurut Reuters.
• Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan pada hari Senin bahwa ia akan mengambil pendekatan 'uji dan pelajari' untuk penurunan suku bunga.
• Pesanan Barang Tahan Lama AS meningkat $26,1 miliar, atau 9,9%, menjadi $289,6 miliar di bulan Juli, dari kontraksi -6,9% di bulan Juni. Angka ini di atas konsensus pasar yang memprakirakan kenaikan 4% dan menandai kenaikan paling signifikan sejak Mei 2020.
• Harga kontrak berjangka saat ini mendekati 40% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar setengah poin persentase.

Analisis Teknis: USD/INR tetap Bullish dalam Jangka Panjang

Rupee India diperdagangkan lebih lemah pada hari ini. Pasangan USD/INR mempertahankan prospek positif di atas Exponential Moving Average (EMA) 100 hari pada grafik harian. Namun, harga telah melewati di bawah garis tren naik tiga bulan, sementara Relative Strength Index (RSI) 14-hari melayang di sekitar garis tengah, menunjukkan bahwa konsolidasi lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan.

Level support yang berubah menjadi resistance di level psikologis 84,00 bertindak sebagai penghalang sisi atas utama untuk USD/INR. Lebih jauh ke utara, target berikutnya muncul di rekor tertinggi 84,24 dalam perjalanan menuju 84,50.

Pada sisi negatif, level support awal terletak di 83,77, level terendah 20 Agustus. terobosan di bawah level tersebut akan melihat penurunan ke EMA 100 hari di 83,57.