Back
30 Mar 2017
Pemilu Perancis: Masih Bisakah Le Pen Menang? - Nomura
FXStreet - Analis di Nomura menjelaskan bahwa Le Pen masih bisa memenangkan pemilu Perancis karena secara matematis mungkin, tapi dia perlu mendapatkan dukungan dalam rangka untuk melakukannya.
Kutipan Penting
“Dengan pemilihan presiden kurang dari sebulan sebelum putaran pertama, Emmanuel Macron dan Marine Le Pen sangat dekat dalam jajak pendapat. Namun, Macron memimpin 60-40 di babak kedua. Le Pen masih menghadapi perjuangan berat untuk memenangkan pemilu: 1) dia perlu memastikan bahwa pendukung intinya, terutama yang berpendidikan rendah, blue collar (pekerja yang tidak mempunyai keterampilan khusus) dan dari daerah pedesaan, keluar rumah dan memberi suara; 2) dia perlu mempersempit kesenjangan yang memisahkan dirinya dengan Macron dalam jajak pendapat.”
“Secara matematis, tetap layak bagi Marine Le Pen untuk menang. Namun, untuk mencapainya, dia perlu meyakinkan semua pemilih yang, di babak kedua, telah mengatakan mereka akan abstain, atau suara kosong atau yang masih ragu-ragu untuk memilih dirinya. Ini bisa menjadi sangat sulit karena abstain dan suara kosong adalah cara bagi pemilih untuk memprotes sistem politik, sebuah fenomena yang cenderung telah meningkat tahun ini.”
“Kasus dasar kami tetap bahwa Emmanuel Macron akan menang, tapi tingginya jumlah pemilih netral berarti bahwa kemenangan, sementara rendah, belum bisa sepenuhnya dikesampingkan.”
Kutipan Penting
“Dengan pemilihan presiden kurang dari sebulan sebelum putaran pertama, Emmanuel Macron dan Marine Le Pen sangat dekat dalam jajak pendapat. Namun, Macron memimpin 60-40 di babak kedua. Le Pen masih menghadapi perjuangan berat untuk memenangkan pemilu: 1) dia perlu memastikan bahwa pendukung intinya, terutama yang berpendidikan rendah, blue collar (pekerja yang tidak mempunyai keterampilan khusus) dan dari daerah pedesaan, keluar rumah dan memberi suara; 2) dia perlu mempersempit kesenjangan yang memisahkan dirinya dengan Macron dalam jajak pendapat.”
“Secara matematis, tetap layak bagi Marine Le Pen untuk menang. Namun, untuk mencapainya, dia perlu meyakinkan semua pemilih yang, di babak kedua, telah mengatakan mereka akan abstain, atau suara kosong atau yang masih ragu-ragu untuk memilih dirinya. Ini bisa menjadi sangat sulit karena abstain dan suara kosong adalah cara bagi pemilih untuk memprotes sistem politik, sebuah fenomena yang cenderung telah meningkat tahun ini.”
“Kasus dasar kami tetap bahwa Emmanuel Macron akan menang, tapi tingginya jumlah pemilih netral berarti bahwa kemenangan, sementara rendah, belum bisa sepenuhnya dikesampingkan.”