Back

Indonesia: FDI Rebound Di Kuartal III – UOB

Ekonom UOB Group Enrico Tanuwidjaja dan Haris Handy mencatat peningkatan FDI di Indonesia selama kuartal ketiga.

Kutipan utama 

“Investasi langsung Indonesia meningkat pada periode Juli hingga September dari penurunan yang dipengaruhi pandemi yang tercatat pada dua kuartal sebelumnya. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan penanaman modal asing (PMA) tumbuh 1,0% tahun/tahun menjadi Rp 106,1 triliun (setara dengan USD 7,4 miliar, menggunakan asumsi nilai tukar rupiah APBN 2020. Rp14.400 per USD) di Kuartal III 2020 vs. Kuartal II 2020 -6,9%.”

“BKPM kembali menegaskan bahwa kebiasaan baru dalam kegiatan ekonomi dan respon pemerintah terhadap COVID-19 dalam 7 bulan terakhir mampu mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia pada kuartal ketiga. Pemerintah juga berusaha untuk mempertahankan investasi yang kuat selama pandemi dengan mencoba membujuk perusahaan yang meninggalkan negara lain untuk pindah ke Indonesia, mengembangkan kawasan industri dan mengesahkan Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja.”

“Singapura tetap menjadi investor asing terbesar di Indonesia, dengan investasi senilai USD 2,5 miliar untuk 4.379 proyek, diikuti oleh Tiongkok sebesar USD 1,1 miliar untuk 879 proyek, dan Jepang USD 0,9 miliar untuk 2.569 proyek.”

“Selanjutnya, kami sangat optimis bahwa Indonesia dapat menarik investasi jangka panjang yang sangat dibutuhkan di dalam negeri, setelah pandemi berakhir, mengingat ketahanan ekonomi domestik. Namun demikian, reformasi berkelanjutan dan tindakan kebijakan, serta implementasi yang lebih baik diperlukan untuk mencapai persepsi risiko yang lebih rendah, investasi yang lebih tinggi dan lebih tahan lama di masa depan.”

Analisa Harga Emas: XAU/USD Tampak Menguat Dan Mendekati $1.900/ons

Harga emas membalik penurunan awal dan fokus kembali pada sisi atas, diperdagangkan tidak jauh dari penghalang utama di angka $ 1.900 per ons troy. N
আরও পড়ুন Previous

Tiga Prinsip Investasi Jangka Panjang Yang Akan Segera Berubah – Morgan Stanley

Tingginya volatilitas pasar AS seharusnya tidak mengejutkan. Di tengah kecemasan pemilu, melonjaknya kasus baru COVID-19 dan penundaan stimulus fiskal
আরও পড়ুন Next